Pintar Tidak Harus Sekolah? Cara Jadi Orang Pintar Tanpa Sekolah

Hay sobat,
Gimana mau pintar tanpa sekolah? Sekolah itu membosankan dan menjengkelkan bukan? Untuk kamu yang masih sekolah ingin segera lulus? Kamu sudah lulus sekolah dan ingin jadi orang pintar?

Saya akan membahas, menjelaskan, artikel yang terdengar tidak masuk akal tapi begitulah adanya cara jadi orang pintar tanpa sekolah.

Ingat, saya mengatakan pintar tanpa harus sekolah bukan berarti kamu tidak harus belajar. Kepintaran hanya bisa diperoleh dengan belajar dan belajar. Bakat hanya bisa diperoleh dari latihan dan latihan.

Sejatinya, hanya belajar yang membuat seseorang pintar. Kamu malas belajar? Jangan harap untuk memperoleh kepintaran.

Seharusnya judul artikel ini saya ubah jadi cara jadi orang pintar meski putus sekolah tetapi judul itulah yang diberikan oleh alam pada benak pikiran saya.

Untuk orang yang belum dewasa atau berumur -18 tahun mungkin akan sulit memahami apa yang saya maksud dalam artikel ini tapi akan mudah untuk kamu memahami maksud dari artikel ini jika kamu berumur 18+ tahun, kecuali kamu yang berumur dibawah 18 tahun bisa dengan sangat mudah memahami artikel ini jika kamu memiliki kecerdasan yang setara bahkan melebihi saya. Hahaha!

Kamu tidak perlu khawatir untuk yang tidak bisa lanjut sekolah meski tidak bisa lanjut sekolah karena kamu bisa juga untuk pintar atau mungkin kamu sudah lulus sekolah dan kamu bingung merasakan kepintaran dirimu?

Saya telah mengatakan kepintaran hanya bisa diperoleh dari belajar, tenang meski kamu tidak mendapat pelajaran sekolah kamu masih bisa belajar.

Ada pernyataan manusia diwajibkan belajar dari sejak lahirnya ke dunia hingga meninggalnya manusia tersebut, kalau dipikir-pikir belajar sejak lahir tidak mungkin bisa? Kamu berpikir belajar hanya saat sekolah? Tidak begitu, salah jika kamu berpendapat belajar hanya ketika sekolah.

Sejatinya otak manusia adalah alat yang paling canggih yang diciptakan oleh Tuhan (الله), pernyataan tersebut benar ternyata selagi otak seseorang masih berfungsi atau masih hidup sejak lahir akan bekerja secara otomatis untuk belajar dengan sendirinya sampai otak tersebut tidak berfungsi atau sudah mati yaitu ketika meninggalnya seseorang tersebut.

Bukankah itu hebat? Otak manusia dirancang atau (bahasa kerennya) diprogram oleh Tuhan untuk memiliki kemampuan belajar dengan sendirinya.

Bukti otak manusia secara otomatis belajar dengan sendirinya sejak lahir adalah kamu bisa melihat seekor bayi eh maksudnya bayi manusia, bayi tersebut yang sekarang dewasa pada mulanya bayi itu tidak bisa berjalan tapi seiring berjalannya waktu bayi tersebut bisa berjalan dengan belajar hingga bayi itu pintar. Misalnya bayi belajar untuk bisa berjalan adalah

  1. Bayi itu akan duduk lalu menggunakan kedua tangannya dan kedua kakinya untuk merangkak.
  2. Jika bayi tersebut berhasil merangkak, dia akan mencoba untuk berdiri.
  3. Setelah dia mencoba berdiri, barulah bayi itu bisa berjalan.

Apakah itu yang tidak di namakan belajar? Ketahuilah itu yang dinamakan belajar.

Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan, apakah bayi diajari atau dipaksa agar bisa berjalan? Apakah bayi diajari atau dipaksa agar bisa makan? Apakah bayi diajari atau dipaksa agar bisa berbicara?, Atau lebih jelasnya apakah karena orang lain bayi tersebut bisa berjalan sendiri? Apakah karena orang lain bayi tersebut bisa makan sendiri? Apakah karena orang lain bayi tersebut bisa berbicara sendiri? Jawabannya tidak.

Bayi-bayi yang sekarang bisa berjalan, bisa makan, bisa berbicara bukan karena orang lain tapi karena bayi itu sendiri yang belajar.

Percuma misalnya anda mengajari bayi anda untuk berbicara tapi bayi anda tidak bisa belajar maka sampai kapanpun bayi anda tidak akan bisa berbicara jikalau bukan karenanya sendiri.

Saya akan mengambil contoh, banyak bayi yang mempunyai cacat pada otak atau otaknya tidak berfungsi dengan baik dan menyebabkan sulitnya untuk belajar. Anda mengajari bayi agar bisa berjalan tetapi bayi tersebut tidak bisa belajar sehingga waktu berjalan (tahun berganti tahun) bayi tersebut masih saja tidak bisa berjalan atau tidak bisa makan sendiri dan atau tidak bisa berbicara karena masalah pada otak.

Sebenarnya manusia hanya perlu mempunyai keinginan dan kemauan untuk pintar, jangan tanya belajar nya dahulu karena secara otomatis otak manusia akan belajar dengan sendirinya.

Siapa saja jika orang memiliki kemauan dan keinginan untuk pintar, bukan hal yang mustahil orang tersebut bisa jadi pintar setelah memiliki kemauan dan keinginan.

Hanya memiliki kemauan saja maka sudah bisa menjamin seseorang untuk mendapat kepintaran yang dia inginkan tanpa harus sekolah.

Tahu tidak sih? Sekolah mengajarkan kita untuk bodoh dan sekolah hanya bertele-tele.

Jika kamu terlalu pintar mungkin kamu akan berpikiran seperti itu, kalau saya pikir-pikir sebenarnya sekolah itu tidak nyambung dengan cita-cita.

Ya, kita disuruh belajar inilah itulah yang jauh dari cita-cita dan impian kita. Misalnya kamu disuruh belajar Sejarah sedangkan cita-cita kamu ingin jadi dokter. Terus apa hubungannya sejarah dengan kedokteran?

Belajar tentang pelajaran pokok itu memang penting seperti bahasa Indonesia agar kita bisa berbahasa dengan baik, bahasa Inggris karena siapa tau bidang pekerjaan kita ada hubungannya dengan bahasa Inggris, matematika agar kita bisa berhitung dan pelajaran-pelajaran lainnya yang pokok dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika ada mata pelajaran yang tidak kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maka itu bukan pelajaran pokok karena pelajaran pokok adalah pelajaran yang sering kita gunakan dalam kehidupan kita.

Kenapa saya mengatakan sekolah itu bertele-tele? Ya gimana, harusnya kalau kita sekolah kita mempelajari pelajaran yang nantinya menjadi bakat dan bekal untuk kita bukan belajar tentang lapisan-lapisan daun, bukan belajar tentang nama-nama kuman, bukan belajar tentang istilah-istilah barat, kalau pekerjaan kita nantinya tidak ada hubungannya dengan semua itu.

Misalnya, kita sekolah sudah bertahun-tahun tapi pas ditanya apa keahliannya? Mau jawab apa?

Disekolah tidak ada tuh pelajaran tentang mengemudikan mobil atau pelajaran tentangl bengkel, kalau nantinya kita bakal jadi tukang bekel yaitu mekanik atau sopir mobil untuk apa kita sekolah?

Kamu bisa bidang bengkel tidak harus sekolah, kamu bisa bidang mengemudi mobil juga tidak harus sekolah. Sekarang saya tanya untuk apa sekolah dari SD 6 Tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun?

Berangan-angan sekolah untuk mendapat pekerjaan yang layak, pekerjaan yang hebat dan bergaji tinggi itu kalau sekolahnya benar yah kalau sekolahnya tidak benar gimana?

Jangan salah, saya dulu berpikiran “Lha untuk apa cita-cita jadi tukang bengkel dan punya cita-cita jadi supir kendaraan? Cita-cita yang sangat rendah” ternyata jadi mekanik dan jadi supir kendaran juga sangat menguntungkan.

Iya, sangat menguntungkan kalau bengkel nya bengkel besar dan sangat menguntungkan kalau supir tersebut mobilnya gede dari 2× lipat ukuran gajah.

Tahu tidak sih? Supir yang mengemudikan mobil gede seperti tronton atau sejenisnya yang ukuran mobilnya lebih gede dari 2 gajah, pendapatannya hampir bisa 1 juta dalam seminggu apalagi dalam sebulan lho.

Jika pekerjaannya bakalan jadi mekanik atau supir, kenapa harus sekolah? Kenapa tidak langsung kursus saja?

Saya tidak salah mengatakan sekolah hanya bertele-tele dan mungkin kamu akan setuju dengan pernyataan saya. Hehe

Jika kamu ingin segera mengejar cita-cita, bukan dengan sekolah caranya tapi dengan perguruan tinggi hingga kamu mendapat gelar sarjana dan barulah kamu bisa mengejar cita-cita.

Orang yang sudah mendapat gelar sarjana juga belum tentu bisa mengejar cita-cita, banyak juga kok orang yang sarjana masih saja belum mendapat pekerjaan dengan kata lain masih pengangguran apalagi kita yang hanya sebatas sekolah.

Inti atau tujuan sekolah itu apa sih? Selain mengajarkan untuk kerja? Dan apalagi untuk membangun karakter lebih baik lagi.

Kalau tujuannya hanya untuk membangun dan mengembangkan karakter yang baik, kenapa harus sekolah? Percaya tidak, sekolah tidak sepenuhnya membangun karakter yang baik. Contohnya aja si ipay katanya lulusan sekolah tapi kelakuannya seperti tidak disekolahkan saja (tidak ada akhlaknya).

Bagaimana tidak ada akhlaknya atau sebutan lain Budi pekerti, etika, tata krama. Hal yang benar-benar membangun karakter-karakter untuk lebih baik lagi bukan sekolah tapi pesantren, bukan dengan ilmu dunia melainkan dengan ilmu akhirat yang membangun akhlak (Budi pekerti, etika, dan tata Krama).

Siapapun itu tidak akan bisa mematahkan pernyataan saya yaitu sekolah mengajarkan untuk bodoh dan sekolah hanya bertele-tele.

Kamu sepemikiran tidak? Contohnya di desa paling banyak itu pekerjaan menjahit dan semua pekerjanya semua lulusan sekolah menengah pertama.

Sedangkan apakah ada pelajaran tentang menjahit di sekolah menengah pertama? Tidak ada 'kan? Kok bisa orang-orang bisa menjahit padahal disekolah itu tidak ada materi tentang menjahit secara lengkap.

Berarti untuk memiliki suatu kemapuan seperti bisa mengemudikan mobil, bisa memperbaiki mesin, bisa menjahit itu tidak harus sekolah. Mereka bisa karena latihan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tidak menggunakan ilmu seperti menghitung rumus perhitungan yang panjang dan tidak perlu tahu tentang pengertian globalisasi dan lain sebagainya.

Coba kamu tanya seorang guru, apakah masih ingat dengan pelajaran PPKn, IPA, IPS dan seterusnya. Mungkin guru tersebut akan menjawab “Bapak sudah lupa..” karena guru tersebut hanya mengingat pelajaran yang sekarang ia kuasai dari perguruan tingginya.

Lha kita dari SD, SMP dan seterusnya kita disuruh bisa semua mata pelajaran sedangkan guru juga hanya bisa satu mata pelajaran yang dikuasai. Kalau guru sekarang bisa tahu semua mata pelajaran, mungkin semua pelajaran yang telah disebutkan hanya perlu satu guru bukan satu guru-guru masing-masing mata pelajaran.


Jika kamu bertanya, kalau tidak apa-apa :v

“Apa penulis masih sekolah?”

Ya, saya masih sekolah. Saya kelahiran bulan 21 Mei tahun 2004, tebak saja kelas berapa saya sekarang? Tebakanmu salah, saya baru baru kelas 10 (X) sekarang (2020-2021).

“Waduh bahaya kalau dibaca guru bisa dikeluarin anda”

Hahaha, tidak akan karena saya juga belum menyelesaikan artikel ini. Jadi baca baik-baik dan jangan sampai salah kaprah.

“Penulis sekolah dimana?”

Hal yang sangat mengagumkan menurut saya, lahir pada tanggal 21. Saya sekolah dasar di SDN 2 Sumurbandung, sekolah menengah pertama di SMPN 1 Cikulur. Bukankah itu aneh, saya sekolah berdasarkan tanggal lahir saya dan sekarang saya bersekolah di SMK Mulia Hati Insani yang mungkin hati saya ini mulia. WkwkWk!


Apakah dari pernyataan diatas itu benar? Apakah dari pernyataan tersebut patut di teladani? Apakah pernyataan diatas baik? Tentu semua pernyataan diatas tidak baik, tidak bisa diteladani atau tidak bisa contoh dan tidak benar.

Kita semua membutuhkan sekolah, jika kamu masih remaja atau dalam tahap sekolah bagi yang mampu untuk melanjutkan sekolah maka teruskan untuk bersekolah dan jangan sampai berhenti ditengah jalan kalau berhenti ditengah jalan nanti ketabrak mobil JB :v

Muhammad Rizkiyani memang hebat :v, jika kamu membaca dan menyimak secara detail mungkin kamu menemukan gaya bahasa yang berbeda seperti artikel ini ditulis oleh 2 orang saja.

Kata-kata diatas ditulis seperti oleh satu orang dengan gaya bahasa asal nyerocos dan blak-blakan sedangkan kata-kata ini yang kamu baca seperti ditulis oleh satu orang yang menulis dengan penuh berhitungan. Padahal artikel ini hanya ditulis oleh satu penulis yang ganteng dan baik hati :v

Mengapa kita membutuhkan sekolah? Intinya agar kita tidak kampungan dan agar tidak ketinggalan jaman.

Bisa kita pelajari dari sejarah Indonesia, dahulu mereka tidak dibolehkan dan tidak di izinkan untuk bersekolah seperti belajar membaca dan menghitung pada akhirnya generasi menjadi bodoh dan terjajah oleh bangsa lain.

Membangun karakter yang baik itu memang sangat penting tetapi jika kita hanya mempelajari cara mengembangkan karakter tanpa sekolah maka kita akan tertinggal oleh jaman.

Dahulu orang menginginkan langsung kerja tanpa sekolah tapi akhirnya kalah oleh persaingan jaman, sekolah memberikan kita persiapan untuk menghadapi rintangan, persaingan, dan tantangan yang menerjang pada masa yang mendatang.

Saya berkata pada pernyataan diatas, tidak ada yang bisa mematahkan pernyataan saya tapi ternyata saya sendiri yang mematahkannya.

Sekolah itu penting dan jangan berpikiran sekolah hanya mengajarkan bodoh tapi berpikirlah sekolah membangun karakter dan mengembangkan kepintaran serta kecerdasan yang kita miliki.

Jika kita tidak sekolah mungkin kita tidak akan mengetahui perkembangan jaman, jangan berpikiran sekolah hanya untuk kerja tapi sekolah adalah persiapan dan bekal untuk kita pada masa depan.

Tidak sekolah maka tidak akan mengetahui perkembangan jaman seperti contohnya seumpama orang lain sudah mengenal snipper sedangkan kita hanya mengenal ketapel, orang lain sudah mengenal berperang dengan otak kita hanya mengenal berperang dengan otot, orang lain mengenal menjajah secara politik sedangkan kita hanya mengenal di jajah secara fisik.

Tuhan yaitu Allah (الله) tidak memberatkan kita untuk menjalani dunia, ajaran islam juga adalah bekal untuk kita menjalani dunia bukan hanya menjalani akhirat saja.

Memikirkan kehidupaan dunia itu memang penting tapi lebih penting memikirkan kehidupan akhirat atau kehidupan setelah mati karena kehidupan dunia hanya sebentar sedangkan kehidupan akhirat akan abadi.

Seolah-olah pada pernyataan yang telah saya katakan mengajak untuk berhenti sekolah tapi tidak begitu, dengan ini saya mengakak kamu untuk melanjutkan sekolah. Hayoo, yang sudah keasyikan sendiri, saya tidak mendukung kamu yah.

Sekolah adalah pendidikan yang harus kita dapat tetapi pendidikan sekolah tidak sempurna dan agar pendidikanmu sempurna, kamu harus juga memiliki pendidikan bidang agama. Saya sangat mendukung dan merekomdasikan kamu jika mampu untuk sekolah sambil mondok di pondok pesantren.

Pada jaman sekarang ini, kita sebagai Islam harus meng-upgrade diri kita untuk siap dengan tantangan jaman. Negara Indonesia dahulu pernah di jajah begitu lama karena pada saat itu orang Indonesia hanya mempelajari pelajaran bidang agama dan itu-itu aja sehingga tidak mengenal apapun mengenai politik.

Kita harus bercermin pada kejadian yang sama dan untum itu sejarah menjadi sangat penting agar kita ibarat tidak jatuh pada lubang yang sama.

Sesungguhnya jika kita hanya mengedepankan pendidikan ilmu dunia seperti sekolah tanpa pendidikan agama kita harus bercermin, melihat, dan merenungi bagaimana umat jahiliyah dibumihanguskan oleh Tuhan dengan cara yang berbeda.

Manusia pada jaman sekarang ini salah besar sebesar-besarnya, manusia diberi cobaan bencana oleh Tuhan bertujuan mengingatkan dan mendekatkan manusia pada tuhan tapi bukan mendekat dan ingat, malah manusia semakin menjauh dari Tuhan hingga membuat Tuhan murka contohnya telah terjadi gempa bumi yang dahsyat, tsunami, longsor, dan bencana terkecil adalah banjir bandang lalu coronavirus. Apakah kita sebagai manusia lupa dengan semua itu.

Bukalah mata anda “hey manusia” dunia sudah tua. Perbanyaklah memuji Tuhan agar hidup anda selamat, dianugerahi, dan diberkati.

Saya berkata seperti demikian tidak hanya berkata pada anda tapi juga berkata pada diri saya sendiri yang memang diri saya sendiri juga memerlukan pengajaran.

Andaikata saya juga tidak bisa menjalankan apa yang saya katakan, setidaknya saya menyuruh pada kebaikan dan melarang dari keburukan. Karena saya bukan orang gila yang jika ada orang salah bukannya diajari dan bukannya diberitahu tapi malah ditertawakan.

Segila-gilanya orang adalah mentertawakan orang yang salah.

Jadi beritahukanlah orang-oranh yang menurutmu salah dengan cara yang benar, jika kamu berkata maka berkata-lah secara pelan dan katakan hal-hal yang baik

Kamu malas sekolah akan sulit mendapatkan kepintaran, kecuali kamu boleh malas sekolah asalkan kamu memiliki tingkat kepintaran yang tinggi atau luar biasa. Jangan seperti orang-orang diluarsana yang dasarnya sudah bodoh, malas sekolah lagi maka akan tambah bodoh.

Boleh malas sekolah jika kamu memang pintar dan orang pintar hanya akan malas dalam sekolah tapi giat, semangat, dan tekun dalam belajar. Sudah saya katakan belajar tidak harus sekolah.

Apakah kamu berpikir penulis pintar? Perlu saya katakan, penulis giat, bersemangat, dan tekun bersekolah karena penulis juga sadar yang penulis maksud.

Saya mengatakan saya giat, penuh semangat, dan tekun bersekolah tapi pada masa Pandemi dan kegiatan belajar di sekolah dilakukan secara online atau sering disebut secara daring. Saya sangat kesulitan menjalani sekolah, tanyakan saja pada guru-guru apakah saya baik dalam mengikuti pelajaran sekolah saat masa pendemi? Sudah kamu ketahui saya tidak baik mengikuti pelajaran sekolah secara daring.

Saya tidak mengaku-ngaku pintar dan tidak mengaku-ngaku juga tidak menyatakan bahwa saya bodoh.

Generasi Islam juga membutuhkan pendidikan yang sempurna, jika hanya mendapat pendidikan agama maka pada jaman sekarang ini pendidikan agama tidak sempurna dengan kemajuan jaman.

Jika hanya mengetahui pendidikan agama saja, maka sudah dipastikan akan terlempar, teraniaya, dan tertindas oleh jaman. Maklum saja, jaman sekarang yang sering-sering disebut jaman edan.

Bukti perkataan saya, kalau hanya memiliki pendidikan agama itu tidak sempurna. Sudah banyak ‘ulama yang telah dipenjarakan yang bisa kamu temui dibelahan dunia, karena apa? Tidak bisa menangkis serangan-serangan dari manusia yang ingkar pada Tuhan.

Kamu tidak akan tahu, sekarang mereka menyerang bukan secara fisik dan kamu tidak akan tahu kalau sebenarnya kamu sedang di jajah.

Walaupun dunia sudah damai, kalau kamu sebagai warga negara hanya berpikiran untuk kerja dan kerja mendapatkan uang. Kamu akan di jajah tanpa kamu sadari, untuk itu sekolah menjadi peranan yang penting dalam dukunganmu.

Berikut ini cara menjadi orang pintar meski bisa sekolah yang cocok untuk kamu yang sudah terbebas dari sekolah.

Cara Jadi Orang Pintar Tanpa Sekolah


Sebenarnya saya bukan memberikan penjelasan berupa cara tapi berupa tips untuk kamu bahkan mungkin kamu akan menganggapnya sepele tapi berpengaruh besar untuk kamu.

Bergaul dengan orang pintar

Jika kamu ingin pintar maka jangan pernah salah dalam pergaulan. Kamu harus bergaul dengan orang-orang baik dan menurut kamu pintar yang menuntun pada kebaikan.

Jangan kamu katakan “harus pilih-pilih teman dan berteman hanya dengan orang pintar”, ketahuilah bertemanlah dengan siapa saja dan jangan pernah pandang mulu memilih pertemanan.

Saya sudah berpikir berulang kali, jika mempunyai sifat seperti itu yang pilih-pilih dalam berteman dengan orang lain dan hanya berteman dengan orang pintar dengan kata lain jangan berteman dengan orang bodoh. Lalu bagaimana jika kamu sendiri yang bodoh, tentu tidak ada orang yang mau berteman dengan kamu.

Bertemanlah denga orang-orang baik, dalam ajaran Islam mengharuskan kamu memilih teman dengan orang yang mengingatkan sholat dan sebaik-baiknya teman adalah teman yang mengingatkan untuk sholat.

Percuma saja jika kamu bergaul dengan kriteria orang pintar tapi nakal, bagaimana jika teman yang kamu anggap pintar malah membawamu pada kesesatan, kehinaan, dan kesusahan?

Dalam contoh cerita karangan ini

“Andy berteman dengan Alex, Alex terkenal dengan orang yang pintar. Suatu hari, Alex mengajak Andy untuk nge-BM sebuah mobil besar tanpa alasan dan tujuan. Andy menerimanya karena menganggap Alex itu pintar dan akan baik-baik saja pada dirinya, tetapi saat mereka nge-BM terjadi sebuah insiden Andy terjatuh dari mobil besar tersebut pada akhirnya Andy menanggung akibatnya sedangkan Alex kabur tanpa tanpa tanggung jawab.”

Itulah contoh teman yang membawa kita pada kesusahan.

Maka dari itu pesan saya, bertemanlah dengan orang baik yang tidak akan membawamu pada kesulitan, mungkin saat masa-masa susah menjadi kekurangannya tapi lebih baik berteman dengan orang seperti itu daripada kamu berteman dengan orang yang hanya pintar tetapii tidak baik.

Tips memilih pertemanan adalah berteman dengan santri, walaupun santri tersebut mengajakmu untuk nge-BM tapi percayalah santri melakukan itu karena mempunyai tujuan dan alasan untuk membela agama Allah.

Santri akan mengajakmu pergi berziarah dan meminta doa pada orang-orang yang sangat dekat dengan Allah, ketahuilah jika kamu memintakan doa pada Alalh melalui peranta orang-orang yang dekat pada Allah maka doamu juga akan sangat dekat untuk dikabulkan oleh Allah.

Pahala yang besar apabila kita berziarah pada makam ‘aulia² Allah. Seandainya santri nge-BM ingsyaallah akan dilindungi oleh Allah, andai kata ada Santri yang terjatuh pada saat nge-BM maka itu adalah musibah. Setidaknya jika santri tersebut terjatuh untuk mengunjungi makam ‘aulia Allah suatu saat nanti ‘aulia Allah tersebut akan mengulurkan tanggannya dan menolongnya pada hari kiamat.

Saya sebagai santri juga merasakan sedih, apabila ingin mengunjungi ziarah ke makam ‘aulia atau ‘ulama atau orang yang telah sangat dekat dengan Allah dengan kata lain orang yang di cintai Allah. Santri tersebut tidak mendapat tumpangan.

Hari-hari kemarin, saya menemukan banyak sekali santri yang berjalan kaki berkilo-kilometer hanya untuk mengunjungi makam orang yang dicintai oleh allah.

Supir mobil di Indonesia yang notabennya beragama Islam seharusnya memberikan tumpangan pada santri yang melakukan perziarahan.

Tahukah kamu jika kamu menolong santri yang hendak pergi berziarah atau mengunjungi makam ‘aulia Allah, setahu saya orang yang menolong santri tersebut akan mendapat pahala 70 derajat.

Nah, jika kamu sering bolong Sholatnya, manfaatkanlah untuk menolong santri yang ingsyaallah akan menambal dosa-dosa kamu.

Apakah kamu ingin menjadi orang yang dicintai oleh Rosululloh? Ketahuilah segala perbuatanmu akan diperhitungkan di akhirat, di hari Yaumul Mizan (hari pertimbangan amal), pada hari kiamat kelak.

Perbuatan baik dan perbuatan buruk akan dipertimbangkan, jika kamu lebih banyak perbuatan buruknya maka kamu akan mendapat siksa (neraka), jika kamu lebih banyak perbuatan baiknya maka kamu akan mendapat kebahagiaan (surga).

Memang, jika kamu tidak beragam Islam perbuatan baikmu akan mendapat pahala. Tapi bagaimanakah jika perbuatan baikmu kurang atau setara dengan perbuatan burukmu?

Ketahuilah yang namanya membunuh dan merampas akan mendapat dosa dan dengan dosa akan mendapat siksa. Kita tidak bisa lepas dari membunuh dan merampas di dunia ini.

Kamu bertanya membunuh dan merampas apa? Membunuh makhluk hidup untuk dikonsumsi seperti hewan dan tumbuhan, merampas hak makhluk hidup lain seperti hutan dijadikan pemukiman.

Apakah semua itu berdosa? Tentu berdosa, jangan berasalan dengan dalih “Allah menyediakan semua itu, kalau bukan untuk di konsumsi dan bukan untuk di jadikan pemukiman lalu untuk apa?”. Kamu tidak asing dengan pernyataan didunia tidak ada yang gratis dan itu memang benar.

Kalau perbuatan baikmu dan perbuatan burukmu itu setara, pada hari akhirat yang abadi kamu mendapat setengah siksa dan setengah bahagia sama saja dengan gila.

Kamu membutuhkan penolong perbuatanmu agar lebih banyak timbangan hari kiamat perbuatan baikmu. Apakah itu, yaitu Shalat dan Shalat adalah penolong perbuatan pada hari kiamat kelak.

Namun, shalat juga bisa sangat memberatka kamu jika tidak dilakukan. Sebaik-baiknya penolong perbuatan adalah Shalat dan tidak ada yang lebih baik dari shalat.

Selain shalat, ada penolong untuk perbuatanmu yaitu Baginda Rosululloh Nabi Besar Muhammad S.A.W dan setelah beliau tidak ada lagi yang bisa menolong perbuatanmu kecuali Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Bagaimana cara agar mendapat pertolongan Rosululloh Baginda Nabi Besar? Caranya adalah dengan mencintainya, siapa saja yang mencintainya akan mendapat pertolongan Rasululoh.

Bagaimana cara untuk mencintai Rosululloh? Hal yang mudah adalah dengan mengunjungi makamnya. Kamu tidak bisa mengunjungi makam Rosululloh karena terlalu jauh? Kunjungilah makan orang yang dicintai Allah dengan mengunjungi makam orang yang dicintai oleh Allah sama saja kamu telah mengunjungi makam Rosululloh. Kamu masih tidak bisa mengunjungi makan Rosululloh karena terlalu sibuk? Maka tolonglah santri dengan memberikan tumpangan untuknya.

Jika kamu menolong santri, dapat pahala iya, dan dicintai Rosululloh juga Iya? Bukankah enak begitu?

Tidak hanya supir yang mengemudikan mobil pengangkut barang saja, tapi jika kamu mempunyai kendaraan dan menemukan santri yang tengah berjalan, maka berilah tumpangan.

Setelah mengetahui hal ini, saya harap kamu berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala dan cinta Rosululloh yaitu dengan menolong santri yang pergi berziarah. Apalagi pada bulan Ramadhan, perbuatan baik kecil saja akan dibalas beribu kali lipat pahala.

Kamu mempunyai alasan, “Iya, kalau benar-benar santri. Tapi coba kalau orang nakal yang menyamar jadi Santri gimana?”, ketahui dulu hari-hari yang biasanya digunakan Santri untuk keluar berziarah.

Hari-hari yang biasa digunakan Santri untuk keluar berziarah adalah Malam Selasa, dan Malam Jumat. Selain itu kamu bisa curiga dan tidak ada siang yang digunakan Santri untuk berziarah kecuali Santri berziarah siang hari pada bulan Ramadhan.

Jika kamu memberikan tumpangan pada orang yang salah yaitu orang nakal yang menyamar jadi Santri? Kamu akan mendapat pahala, berkah, dan cinta dari Rosululloh kalau kamu benar-benar berniat untuk menolong Santri meski tidak sebesar kamu menolong Santri asli ada badaknya :v.
Waullohu A'lamu Bishowab.

WOW, Muhammad Rizkiyani memang hebat bisa tahu hukum agama. Haha iya, selain cita-cita saya jadi Presiden, saya melmpunyai cita-cita atau impian jadi Guru dan Ustadz. Wkwkwk.

Kembali dalam memilih pertemanan, sudah saya sebutkan berteman dengan orang-orang yang baik terutama Santri.

Dalam pergaulan maka bergaulah dengan orang baik sekaligus pintar, misalnya teman kelas kamu ada yang mendapat peringkat tinggi maka bergaulah dengannya tapi jika teman kelas kamu tidak baik atau nakal maka jangan pernah berteman dengannya.

Jika kamu memilih untuk tidak bergaul dengan orang nakal meskipun teman kelas yang mendapat peringkat maka kamu akan membantunya menjadi orang baik. Karena orang nakal yang tidak di temani akan berpikir “Aku kok tidak punya teman padahal aku ini pintar? Apa karena nakal aku tidak punya teman? Mulai besok aku tidak akan nakal lagi dan jadi orang baik supaya aku banyak teman”. Kalau orang tersebut tidak berpikiran seperti itu maka orang tersebut tidak pintar melainkan bodoh karena orang pintar akan berpikiran demikian.

Sebenarnya untuk memilih teman, tidka harus memilih teman yang pintar asalkan baik. Karena tujuan kamu ingin jadi pintar maka berteman dengan orang yang pintar dan terpenting orang itu baik.

Memanfaatkan Keadaan

Saya telah menegaskan untuk bergaul dengan orang yang pintar, namun kekurangannya jika kamu tidak sepintar orang tersebut kamu akan seolah-olah diperbudak.

Disini kamu harus memanfaatkan keadaan yaitu dengan memperoleh pengalaman, pemahaman, pengetahuan serta wawasan dari orang yang pintar tersebut.

Saya telah mempelajari orang bodoh biasanya seperti di jadikan babu atau pembantu oleh orang yang lebih pintar darinya, tapi beberapa lama kemudian orang bodoh tersebut terlihat seperti orang yang pintar karena banyak bergaul dengan orang yang lebih pintar.

Berpikiran-lah “tidak apa-apa sekarang saya disuruh-suruh yang penting saya mendpaat pemahaman darinya” dan begitulah orang yang pintar mengajari orang yang bodoh.

Artikel ini masih dalam pengembangan, jika kamu ingin mendapat pemberitahuan pembaruan silahkan kamu subscribe dan bookmart postingan ini.